Minggu, 08 Januari 2012

Untuk yang merasa terusik




















Untuk yang merasa terusik
Oleh rumput yang bergoyang
Bersama langit
Aku masih ingin bersajak
Mengasah penaku
Setajam belati para pejuang
Menggurat semboyan
Pembakar asa

Untuk yang merasa terusik
Oleh gelombang laut yang pasang
Aku masih ingin bersajak
Di atas bumi merdeka yang terasa terjajah
Diantara argument argument yang menjatuhkan
Bersama kesejahteraan
Yang masih dipertaruhkan
Demokrasi yang lebih sering di salah arti

Untuk yang merasa terusik
Oleh guntur yang menggelegar
Aku masih ingin bersajak
Di negara yang semrawut
Ketika para pemimpin mulai berburuk hati
Bicara ngawur dan hanya mengobral janji
Ketika para kyai semakin asyik
Berlomba membual diatas mimbar
Terus berdakwah sampai lalai pergaulan anak dan keluarga
Ketika para pemuda tak malu lagi
Menenggak bir di alun alun kota
Ketika para wanita tak segan
Pamerkan paha serta tonjolkan dadanya
Ya  Allah,
Ya Rabbi
inikah zaman akhir

Untuk yang merasa terusik
Oleh gemericik hujan
Aku masih ingin bersajak
Di zaman yang mulai edan
Hukum di perjual belikan
Demi kata demokrasi yang di elu elukan
Tentang sebuah kesalahan besar
Di perundingkan menjadi benar
Oleh satu kebijakan
Antara penindak dan tersangka
Berjabat tangan
Di atas meja penuh tumpukan uang

Untuk yang merasa terusik
Oleh gemuruh gunung yang semburkan debu panas
Aku masih ingin bersajak
Untuk negeri perjuangan nenek moyang
Darah berceceran
Keluarga terpecah
Bayi kelaparan tanpa asi
Sungguh keras . .
Kini kita tertawa terbahak
Tak ingat berapa nyawa yang melayang untuk kemerdekaan bumi pertiwi
Berapa anak kehilangan kasih sayang orang tua
Berapa keluarga terpecah
Dan tak punya tempat singgah

Untuk yang merasa terusik
Oleh panas yang gersangkan ladang
Aku masih ingin bersajak
Untuk Merahku yang dulu membakar
Kini mulai pudar
Untuk Putihku yang dulu menentramkan
Kini mulai kusam

Aku masih ingin bersajak
Untuk yang merasa terusik oleh rintihan rakyat
Aku masih ingin bersajak
Untuk yang meras terusik oleh kebijakan pemerintah
Akau masih ingin bersajak
Untuk kebangkitan asa
Untuk pembongkah jutaan jiwa
Untuk majukan bangsa

                                                                        Abud Si Bambu Runcing
                                                                               ( 2011 – 2012 )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar