Ter aku duduk
Empuk kasur, rebahkan lelah
Larut petang, habiskan
Batangan rokok
Embun pagi menyapa
Dengan hangatnya mentari
Terobos celah jendala
Bangunkan lelap
Dengan suara jeritan
Mataku terpana
Saat wajah melas pun lemah terurai
Oh,.,. ,
Tragis, sungai sungai meluap
Tanggul tangul jebol
Sawah terendam
Terdengar alasan curah hujan tinggi
Ironis, tebing tebing longsor
Jalan aspal retak
Jembatan masih dini putus
Layangkan nyawa tak bersalah
Hmmm
Batasku memandang
Bantaran sungai
Terhias indah tumpukan sampah
Mampet, nyumpet
Layaknya anggaran rakyat
Terhenti tanpa pasti
Heh, tak lelah
Tanpa peduli
Si kuasa
Buang limbah
Rusakkan ekosistem
Sedangkan,
Si tak berdaya
Tuai, buah simalakama
Gubuk reyot mereka di rubuhkan
Karena pongahnya uang
Mungkin pijakan ini marah
Tak pedulian pula acuhan
Kapan aku, kamu, dan meraka
Peduli sesama
Lestarikan lingkungan
Untuk nyaman serta tentramkan hidup
( 15 januari 2012 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar